Sering kali kita mendengar ungkapan dari sesorang yang memberi nasehat seperti, “jangan terlalu banyak stres ya”. Bagi sebagian orang yang aktif bekerja, atapun seseorang dengan rutinitas tinggi di rumah, beranggapan bahwa stres adalah bagian dari aktivitas sehari-hari.
Secara prinsip, stres akan timbul sebagai sebuah respon alamiah seseorang ketika menghadapi tantangan atau menghadapi kebutuhan yang belum dapat teratasi. Namun ada banyak opini yang mencoba menghubungkan masalah stres dengan masalah kesehatan, khususnya dihubungkan dengan meningkatnya kadar kolesterol.
Terdapat studi observasional pada populasi skandinavia yang menemukan bahwa orang-orang yang mengalami stres, terbukti memiliki kadar kolesterol baik (HDL) lebih rendah daripada orang lain. Selain itu, terdapat studi eksperimental yang membandingkan dua kelompok orang yang diberikan tugas dengan tekanan psikis berat dan yang tidak, hasilnya ditemukan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) pada orang yang diberikan beban kerja yang berat.
Namun hasil penelitian diatas menemui perdebatan di forum ilmiah, karena ada banyak faktor lain yang dapat memengaruhi hasil tersebut, antara lain adalah pola makan.
Sebagai contoh, sebagian orang memberi respon terhadap tekanan kerja dengan cara mengonsumsi makanan yang enak dengan porsi yang tidak terkontrol, adapula yang merespon tekanan kerja dengan diam, melamun, dan tidak memperhatikan kebutuhan fisik. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh pada peningkatan kolesterol seseorang.
Secara praktis, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat stres, diantaranya:
- Sediakan waktu untuk berolahraga
- Utamakan mencari solusi beban kerja dengan mengajak partner Anda
- Jangan menunda pekerjaan
- Lakukan hobi Anda
- Jangan melampiaskan stres Anda dengan mengonsumsi makanan berlebihan
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi “Kesehatan Jantung”, Anda dapat menemukannya pada link yang tertera dibawah ini.