Jakarta, 13 Maret 2025 — Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatat defisit sebesar 0,13% atau setara Rp31,2 triliun dalam dua bulan pertama tahun 2025 (Januari-Februari). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi ini disebabkan oleh pola belanja yang besar di awal tahun, termasuk realisasi pembiayaan anggaran yang mencapai Rp220,1 triliun hingga Februari, setara 35,7% dari target.
“Strategi front loading atau percepatan pembiayaan dilakukan untuk memastikan program prioritas berjalan optimal sejak awal tahun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta.
Total belanja negara hingga Februari mencapai Rp348,1 triliun (9,6% dari pagu APBN 2025). Rinciannya, Rp211,5 triliun dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat, sementara Rp136,6 triliun merupakan Transfer ke Daerah (TKD). Di sisi pendapatan, realisasi baru mencapai Rp316,9 triliun (10,5% dari target), dengan penerimaan pajak Rp240,4 triliun dan PNBP Rp76,4 triliun.
Meski defisit, Sri Mulyani menegaskan keseimbangan primer tetap surplus Rp48,1 triliun (76% dari target APBN), menandakan struktur fiskal yang relatif sehat.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyoroti tantangan Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025. Menurutnya, kondisi global yang tidak stabil, seperti ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar keuangan, berpotensi menghambat proyeksi tersebut.
“Capaian pertumbuhan 5,03% pada 2024 sudah termasuk baik di tengah tekanan eksternal. Namun, mempertahankan level di atas 5% di 2025 membutuhkan kerja keras,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan terus memperkuat reformasi struktural, termasuk melanjutkan program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan meningkatkan investasi sektor riil untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Dengan strategi ini, Sri Mulyani optimistis defisit APBN dapat dikelola hingga akhir tahun, meski tetap mewaspadai risiko global yang mungkin mengganggu stabilitas fiskal.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar ekonomi makro, dapat membaca buku berjudul “DASAR-DASAR EKONOMI MAKRO” melalui link dibawah ini.
Baca disini: DASAR-DASAR EKONOMI MAKRO.