Tel Aviv mengklaim bahwa tentara Israel tidak sengaja menembak mati aktivis AS, Aysenur Ezgi Eygi, saat aksi protes di Tepi Barat. Menanggapi insiden ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengecam tindakan tersebut dan meminta perubahan mendasar dalam operasi militer Israel.
IDF menyatakan bahwa Eygi kemungkinan terkena tembakan tidak langsung saat mereka menargetkan ‘penghasut’ kerusuhan. Namun, Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), tempat Eygi menjadi sukarelawan, menegaskan bahwa protes tersebut berlangsung damai.
Keluarga Eygi meragukan klaim Israel dan meminta penyelidikan independen, menyebut penembakan itu sebagai tindakan yang disengaja. Eygi, yang baru lulus dari Universitas Washington, ditembak saat ikut serta dalam protes menentang pemukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Bagi sobat andi yang menyukai topik seputar hukum internasional, dapat membaca buku berjudul “Hukum Pidana Internasional“ melalui link dibawah ini.
Baca disini: Hukum Pidana Internasional.