Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Jakarta pada Selasa (25/2/2025). Meski sempat muncul spekulasi, kedua pihak menegaskan bahwa pertemuan ini tidak membahas rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35. “Tidak ada pembicaraan spesifik tentang SU-35. Fokus kami pada peningkatan kerja sama di bidang latihan gabungan, pertukaran teknologi alutsista, dan pendidikan prajurit,” jelas Brigjen TNI Frega Wenas, Kepala Biro Informasi Pertahanan.
Frega menambahkan, Indonesia dan Rusia sepakat membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti peluang kolaborasi pertahanan. “Kerja sama masih terbuka, terutama karena Indonesia telah memiliki pengalaman operasional dengan pesawat Sukhoi. Rusia juga dikenal sebagai pemain utama teknologi militer global,” ujarnya.
Masalah SU-35 dan Bayang-Bayang Sanksi AS
Rencana pengadaan Sukhoi SU-35 sebenarnya bukan hal baru. Sejak Juni 2023, Kementerian Pertahanan telah mengisyaratkan kebutuhan mengganti pesawat tempur F-5 Tiger yang sudah tua. Namun, upaya ini terbentur ancaman sanksi AS melalui CAATSA dan OFAC, yang memberlakukan hukuman bagi negara yang melakukan transaksi dengan industri pertahanan Rusia. “Hingga kini, proses penggantian F-5 Tiger ke SU-35 masih terhambat karena risiko sanksi tersebut,” papar Brigjen Edwin Adrian Sumantha dari Biro Humas Kemenhan tahun lalu.
Meski SU-35 belum terealisasi, Frega menekankan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia tidak terbatas pada pengadaan alat tempur. “Kami juga menjalin latihan militer bersama dan pertukaran personel dengan AS. Prinsip kami jelas: kerja sama dengan siapa pun selama menguntungkan kepentingan nasional,” tegasnya.
Pertemuan ini menggarisbawahi strategi Indonesia yang tetap menjaga netralitas di tengak tekanan geopolitik, sambil membuka pintu bagi peluang kolaborasi yang menguatkan kapasitas pertahanan.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar hubungan internasional, dapat membaca buku berjudul “Agama dan Kajian Hubungan Internasional” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Agama dan Kajian Hubungan Internasional.