Hampir setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa yang meninggalkan jejak trauma dalam hidupnya. Trauma atau emosi tersebut tidak dapat hilang begitu saja, dan tidak sedikit orang yang terjebak dalam perasaan traumatis dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini dikenal sebagai emotional baggage.
Emotional baggage adalah trauma yang dikarenakan orang tersebut belum sempat memproses atau menyelesaikan masalah emosionalnya, seperti adanya trauma masa kecil ataupun situasi yang melukai hidupnya di masa dewasa.
Beberapa penyebab seseorang mengalami trauma atau beban emosional selama bertahun-tahun, diantaranya:
a. Tindakan kekerasan terhadap fisik, mental, emosional, maupun seksual.
b. Kehilangan atau perpisahan orang terdekat (orang tua, kekasih, dll)
c. Menjalani hubungan yang tidak sehat (toxic relationship).
d. Perceraian
e. Dll
Umumnya seorang yang mengalami emotinal baggage cenderung menutup diri, cemas, dan tidak nyaman dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan di dalam dirinya ada perasaan bersalah, takut, marah, dan menyesali tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat menciptakan trauma dalam hidupnya.
Untuk mengelola atau mengatasi emotional baggage dibutuhkan banyak upaya dan waktu yang panjang agar dapat memahami emosi dan mengenali pengalaman masa lalu yang di alami orang tersebut.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk perlahan keluar dari fase trauma tersebut adalah dengan membuka diri, mengikuti program konseling atau belajar membuka diri dengan orang-orang terdekat, konsultasi dengan para ahli medis, serta berdamai dengan masa lalu.