Sosok pemimpin memiliki peran yang sangat strategis. Peranannya tidak hanya dalam berorganisasi, tetapi juga dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat luas. Hal ini dikarenakan pemimpin dapat menentukan ke arah mana dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan mengoordinasi para bawahannya. Baik dan buruknya sifat pemimpin akan berpengaruh dalam pencapaian target kerja atau visi dan misi yang sudah dicanangkan.
Era Revolusi Industri 4.0 berkaitan erat dengan teknologi dan digitalisasi. Semuanya kini bergerak sangat cepat. Sudah tak ada lagi pemimpin yang menunggu laporan dari bawahan setelah seminggu setelahnya. Saat ini pemimpin perlu bergerak cepat, bahkan bila perlu turun langsung ke lapangan.
Revolusi Industri 4.0 memunculkan wacana kondisi baru yang saat ini kita kenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity). Istilah VUCA menggambarkan keadaan dunia ini yang bergejolak (volatile), tidak pasti (uncertain), kompleks (complex), dan makna yang membingungkan (ambiguous).
Di sinilah peran pemimpin dihadapkan pada realitas baru, di mana mereka tidak hanya mampu mengelola pekerjaan saja, tetapi juga harus mampu menghadapi kondisi kerja yang mengalami perubahan begitu cepat pada era VUCA ini sehingga mereka dituntut untuk melakukan cara-cara kerja baru yang sesuai dengan zaman VUCA saat ini.
Keterikatan antara pemimpin dan bawahan akan memberikan dampak yang positif dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karena memiliki satu pemahaman yang sama dalam memberikan layanan, memudahkan dalam memberikan pelayanan. Percepatan perbaikan kualitas pelayanan dimulai dari komitmen pemimpin. Tanpa adanya komitmen dari pemimpin, tidak mungkin pelayanan publik ke masyarakat dapat berkualitas.
Bagi Sobat Andi yang membutuhkan informasi lengkap tentang bagaimana cara menjadi “Extraordinary Leadership 4.0”, Anda dapat menemukannya pada link yang tertera dibawah ini.
Sumber : Extraordinary Leadership 4.0
Ebook : Extraordinary Leadership 4.0