Saat ini masyarakat Indonesia tengah di hebohkan dengan penyebaran penyakit flu Singapura (hand, foot, and mouth disease) yang gejala nya menyerupai penyakit demam berdarah. Meskipun jumlah pasien flu Singapura lebih banyak anak-anak berusia di bawah 5 tahun, namun jumlah pasien dewasa yang terkena cukup mengkhawatirkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan Kementerian Kesehatan RI, pasien flu Singapura sudah mencapai 5 ribu pasien dengan total jumlah pasien terbanyak berada di provinsi Banten dengan 738 kasus.
Dikutip dari halodoc.com, Selasa (26/3), kasus flu Singapura pada anak sering disebabkan oleh virus enterovirus 71 atau kadang-kadang coxsackievirus A16, yang biasanya ditemukan dalam kotoran dan cairan tubuh di hidung dan tenggorokan.
Penularan virus ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap, seperti menghirup percikan air ludah, cairan hidung, atau tenggorokan, serta melalui benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pengidap.
Beberapa ciri dari flu Singapura adalah:
• Demam: anak-anak rentan mengalami demam ringan hingga tinggi
• Sakit tenggorokan: Tenggorokan terasa nyeri dan sulit menelan
• Lepuh dan ruam: Ditemukan lepuh atau ruam pada kulit tangan, kaki, mulut dan diikuti rasa nyeri.
• Tidak nafsu makan: Kehilangan nafsu makan akibat sakit tenggorokan atau lepuh di bagian mulut.
Setiap pasien yang mengalami flu Singapura disarankan untuk periksa ke dokter agar mendapatkan perawatan yang baik, istirahat yang cukup, mengonsumsi banyak air minum agar terhindar dari dehidrasi.
Jika Sobat Andi membutuhkan panduan “Gizi dan Kesehatan Anak”, dapatkan informasi lengkap melalui link di bawah ini.
Sumber:Gizi dan Kesehatan Anak