Bila seseorang merasakan suatu emosi yang tidak menyenangkan (misalnya sedih atau marah), hal tersebut sering didahului oleh munculnya pikiran dan pernyataan diri yang tidak membantu (unhelpful self-though). Biasanya pikiran-pikiran yang tidak membantu tersebut mempunyai pola tertentu yang dikenal sebagai gaya berpikir yang tidak membantu (unhelpful thinking style).
Sebagian para ahli tidak merasa cocok dengan istilah unhelpful thinking styles. Mereka lebih senang menyebutnya dengan kesalahan berpikir (thinking errors) atau distorsi kognitif (cognitive distortion). Salah satu gaya berpikir yang di anggap sebagai gaya berpikir yang salah adalah gaya berpikir catastrophising.
Catastrophising adalah gaya berpikir yang membesar-besarkan suatu kejadian secara tidak proporsional dan menilai kejadian tersebut sebagi bencana, mengerikan, buruk sekali, atau menakutkan walaupun sebenarnya kejadian tersebut biasa-biasa saja.
Sebagai contoh, ketika seseorang dengan gaya berpikir catastrophising mengalami nyeri di bagian dada, maka orang tersebut akan langsung berpikir tentang sakit jantung. Ketika seseorang melakukan kesalahan kecil di kantor, maka orang tersebut langsung berpikir bahwa dirinya akan dipecat. Saat suami bertugas keluar kota dan istri mendengar berita perselingkuhan, maka istri menjadi panik dan menuduh suami nya melakukan hal yang sama dengan berita yang didengarnya.
Ciri-ciri diatas menunjukkan kerapuhan jiwa seseorang yang penyebabnya adalah pola pikir catastrophising. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan mekanisme pertahanan jiwa neurotik yang dapat Sobat Andi dapatkan pada link yang tertera di bawah ini.
Sumber : “Transformasi Jiwa, Mengubah Jiwa Rapun Menjadi Sehat”