Google dilaporkan telah menghentikan proses produksi kacamata pintar AR (Augmented Reality) mereka, yang dikenal dengan nama “Project Iris”. Informasi ini diberikan oleh tiga orang yang diketahui terlibat dalam project ini. Beberapa sumber yang enggan disebutkan identitasnya tersebut mengatakan, pengembangan kacamata pintar ini sebenarnya telah dihentikan pada awal tahun 2023. Menurut Business Insider, alasan di balik penghentian produksi ini dikaitkan dengan perubahan strategi yang kerap terjadi selama pengembangan produk tersebut, yang berdampak pada kelelahan dan frustrasi para karyawan.
Selain penghentian produksi, Google dibarakan juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, menyusul pengunduran diri kepala divisi Google AR/VR, Clay Bavor, yang telah bekerja di perusahaan ini selama 18 tahun. Dilansir dari 9to5Google, pengembangan produk AR sebelumnya berada di bawah kepemimpinan Bavor, namun sekarang telah dialihkan ke divisi Ekostem dan Platform serta divisi Perangkat dan Layanan Google.
Desain kacamata pintar Iris Google mirip dengan produk Focals buatan North, perusahaan yang diakuisisi oleh Google pada tahun 2020. Meskipun tampak seperti kacamata biasa, perangkat ini menawarkan kemampuan dan fitur yang unggul. Dalam video demo yang diunggah oleh Google di saluran YouTube mereka dalam acara tahunan Google I/O 2022, kacamata ini dirancang untuk mengurangi hambatan komunikasi antara individu yang berbicara dalam bahasa yang berbeda. Dengan mengenakan kacamata ini, pengguna dapat melihat transkrip ucapan lawan bicara mereka dalam bahasa asli dan secara real-time diubah ke dalam bahasa yang diinginkan, seperti bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Meskipun proyek pengembangan kacamata pintar ini telah dihentikan, dua karyawan Google lainnya, yang identitas mereka tidak diungkapkan, telah mengungkapkan bahwa proyek “Iris” mungkin akan dilanjutkan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi AR yang terus berlanjut dan berkembang seiring berjalannya waktu. Meskipun Google menghadapi beberapa tantangan dalam pengembangan kacamata pintar mereka, perusahaan ini tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengembangkan produk serupa di masa depan dengan teknologi yang lebih canggih dan fitur yang lebih inovatif.