INEMURI, Budaya Tidur Singkat untuk Meningkatkan Etos Kerja Karyawan

Budaya tidur siang ditengah-tengah menghadapi jam kerja yang tinggi merupakan hal yang biasa bagi pekerja di Jepang. Tidur siang singkat atau disebut dengan inemuri, tidak hanya tampak diruang perkantoran, budaya ini juga dapat ditemui ditempat-tempat umum seperti stasiun kereta, kelas, ruang tunggu, cafe, trotoar jalan, bahkan di tangga-tangga dalam sebuah gedung.

Budaya inemuri sudah dilakukan oleh masyarakat Jepang lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Kebiasaan ini mendapatkan toleransi tinggi dilingkungan pekerjaan, karena masyarakat Jepang meyakini bahwa inemuri dapat meningkatkan produktivitas, sekaligus menunjukkan bukti dedikasi, kerja keras, dan komitmen mereka dalam bekerja.

Secara harfiah inemuri diartikan sebagai “hadir dalam tidur”, yang berarti sekalipun mereka tertidur, pikiran mereka tetap ada dalam suasana kerja. Inemuri adalah tidur siang singkat dengan durasi sekitar 15-30 menit.

Beberapa prinsip yang mendorong pekerja di Jepang memiliki etos kerja yang tinggi adalah:

• Prinsip Bushido : prinsip hidup yang bersemangat dan tidak kenal lelah
• Prinsip Kaizen : prinsip yang mendorong bangsa Jepang untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
• Prinsip Disiplin Samurai : prinsip yang mengedepankan kehormatan bangsa, menjaga harga diri, dan membangun ekonomi

Beberapa manfaat yang diperoleh saat melakukan inemuri adalah sebagai berikut:

• Badan Menjadi Segar dan Bertenaga Kembali
• Mengurangi Rasa Lelah dan Memberikan Tubuh Kemampuan untuk Mengelola Stres
• Menurunkan Resiko Penyakit Jantung
• Memperkuat Memori dan Mengoptimalkan Kinerja Otak
• Meningkatkan Konsentrasi dan Kreativitas
• Meningkatkan Performa Kerja
• Memperbaiki Mood dan Persepsi dalam Bekerja

Bagaimana pendapat Sobat Andi tentang budaya ini, apakah inemuri akan menghasilkan efektivitas etos kerja yang sama apabila diaplikasikan bagi pekerja di tanah air?