Gangguan perkembangan neurologis adalah luka pada otak yang mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan ini lebih sering terjadi pada masa awal perkembangan otak yaitu masa kehamilan, persalinan, dan ketika anak berusia di bawah lima tahun. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sistem otak dan sistem tubuh balita secara keseluruhan belum terbentuk dengan sempurna.
Gangguan neurologis bisa disebabkan oleh faktor keturunan ataupun faktor lingkungan. Jika penyebab gangguan adalah faktor keturunan, maka tidak banyak yang bisa dilakukan oleh orang tua maupun tenaga medis yang merawatnya. Akan tetapi, jika faktor tersebut berasal dari lingkungan, maka orang tua dapat berusaha mencegahnya semaksimal mungkin.
Beberapa hal yang dapat mengganggu tumbuh kembang otak balita diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor Prenatal
Prenatal adalah gangguan neurologis yang berlangsung saat kehamilan berlangsung. Faktor penyebab terjadinya prenatal adalah kelainan kromosom, penyakit ibu, konsumsi obat tertentu, gaya hidup, infeksi, radiasi, logam berat, kosmetik, dan stres kehamilan.
b. Gangguan pada Persalinan
Penanganan persalinan menjadi momen yang sangat penting karena turut menentukan kecerdasan bayi nantinya. Mengapa demikian? Saat persalinan bisa terjadi benturan-benturan dan kesalahan penanganan yang menyebabkan bayi kekurangan oksigen. Akibatnya, otak dapat rusak karena kekurangan oksigen meskipun dalam waktu singkat.
c. Faktor Pascanatal
Faktor penyebab gangguan pasca persalinan lebih kompleks. Hal ini dikarenakan anak telah terpapar dunia luar dan tubuhnya telah menjalankan fungsinya secara mandiri sehingga kerusakan pada satu sistem mengimbas pada sistem otak. Faktor penyebab kerusakan otak setelah lahir antara lain malnutrisi, infeksi, trauma, tumor, kanker, gangguan metabolisme, gangguan endoktrin, dan gangguan sirkulasi darah.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “Membentuk Anak Jenius Sejak dari Janin”, silahkan menunjungi link di bawah ini.