Dalam sidang Kongregasi Umum ke-12 pada Selasa (6/5/2025), 173 kardinal membahas kualitas penting bagi Paus pengganti Paus Fransiskus serta tantangan global yang dihadapi Gereja Katolik. Para kardinal menekankan perlunya pemimpin yang menjadi “pembangun jembatan” di tengah perpecahan, dengan fokus pada belas kasih, sinodalitas, dan kelanjutan reformasi yang telah dimulai Paus Fransiskus. Pembahasan juga mencakup isu iklim, transparansi ekonomi, penanganan kasus pelecehan seksual, serta promosi perdamaian dunia.
Selain itu, para kardinal menyoroti pentingnya reformasi Kuria Romawi, dialog ekumenis, dan penguatan misi evangelisasi, terutama di wilayah konflik dan tempat dengan pembatasan kebebasan beragama. Mereka juga merenungkan makna Hari Raya Kristus Raja dan Hari Orang Miskin Sedunia sebagai pengingat akan komitmen gereja terhadap kaum tertindas. Di akhir pertemuan, dibacakan seruan perdamaian untuk wilayah konflik serta pencabutan simbol kekuasaan Paus sebelumnya, Cincin Nelayan.
Setelah Kongregasi Umum, kardinal melangsungkan Misa Pro Eligendo Pontifice pada Rabu pagi, diikuti masuknya mereka ke Konklaf di Istana Apostolik pukul 15.45 waktu setempat. Penghitungan suara resmi akan dimulai Kamis (8/5/2025) pukul 09.15 di Kapel Sistina. Hasil akan diumumkan melalui asap putih (jika Paus terpilih) atau asap hitam (jika belum mencapai kesepakatan). Keputusan ini menandai pergantian era kepemimpinan gereja dengan harapan menjawab kompleksitas dunia modern melalui reformasi dan solidaritas global.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar hidup berintegritas, dapat membaca buku berjudul “Living With Integrity: Memercayai, Mengatakan Dan Melakukan Yang Benar Sesuai Panggilan Allah” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Living With Integrity: Memercayai, Mengatakan Dan Melakukan Yang Benar Sesuai Panggilan Allah.