Karakteristik proyek konstruksi adalah serangkaian kegiatan yang hanya satu kali terjadi/dilaksanakan dan mempunyai jangka waktu tertentu dimana panjang pendeknya ditentukan oleh besar kecilnya lingkup proyek, tingkat kesulitan pelaksanaan, dan faktor lainnya, namun pada umumnya berjangka waktu pendek.
Hubungan antar pihak yang terlibat dalam sebuah proyek dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hubungan fungsional dan hubungan kerja. Semakin banyak pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik cenderung semakin besar sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sebagian besar proyek konstruksi mengandung potensi konflik yang relatif tinggi.
Berdasarkan jenisnya, proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan, yaitu :
- Bangunan Gedung
Berdasarkan fungsinya sebuah bangunan dapat berupa rumah, kantor, pabrik dan lain-lain. Ciri dari kelompok bangunan ini adalah :- Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tempat untuk tinggal.
- Pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan gedung cenderung berada di lokasi yang relatif sempit dan jenis dan tipe pondasi yang akan digunakan umumnya telah diketahui.
- Dibutuhkan manajemen terutama untuk kepentingan progressing pekerjaan.
- Bangunan Sipil
Jenis proyek dalam bangunan sipil dapat berupa infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, dan infrastruktur lainnya. Ciri bangunan dalam kelompok ini adalah:- Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia.
- Pekerjaan dilaksanakan di lokasi yang relatif luas atau panjang dan dengan jenis dan tipe pondasi belum tentu sama atau sangat berbeda antara satu dengan yang lain dalam satu proyek.
- Dibutuhkan manajemen terutama untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan “Manajemen Proyek Konstruksi”, Anda dapat menemukannya pada link yang tertera di bawah ini.
Sumber : Manajemen Proyek Konstruksi