Memahami Konsep Merdeka Belajar dari Ki Hajar Dewantara

Ki  Hajar Dewantara adalah seorang pahlawan pendidikan Indonesia. Buah pemikiran beliau tentang pendidikan, menjadi pondasi tumbuh-kembangnya konsep pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia, untuk itu setiap peserta didik diharapkan memiliki jiwa yang merdeka secara lahir dan batin dalam menekuni proses pendidikan.

Nadiem Anwar Makarim, selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), secara resmi meluncurkan sebuah konsep pendidikan Indonesia yang disebut dengan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka diluncurkan sebagai upaya pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari negara-negara lain.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang berisi pemahaman, gagasan,  dan prinsip yang diambil dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Berikut prinsip-prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara yang Dapat kita temukan dalam kurikulum Merdeka:

1. Prinsip-prinsip sebagai guru/pendidik
   • Ing ngarso sung tuladho (orang tua atau guru menjadi teladan bagi anak dan siswa)
   • Ing madya mangun karso (memberikan semangat dan ide-ide yang mendukung)
   • Tut wuri handayani (selalu memberikan arahan dan motivasi)
2. Sistem pendidikan Among Methode (asih, asah dan asuh), artinya guru menjaga, membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang.
3. Tri pusat pendidikan atau yang dikenal dengan istilah tiga pilar pendidikan, yaitu peran:
   • Keluarga
   • Sekolah
   • Masyarakat
4. Lima asas dalam pendidikan yaitu:
   • Asas Kemerdekaan
   • Asas Kodrat Alam
   • Asas Kebudayaan
   • Asas Kebangsaan
   • Asas Kemanusiaan

Tentu kita berharap konsep Merdeka belajar dari Ki Hajar Dewantara dapat menjadi terobosan baru guna meningkatkan kualitas pendidikan serta budi pekerti bangsa. Sekaligus dapat melahirkan generasi-generasi yang berkarakter dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan global dimasa mendatang.(chg)