Lupa merupakan hal yang lumrah. Lupa umumnya disebabkan oleh kecilnya energi yang menyertai jejak memori sehingga jejak memori tersebut tertutup oleh jejak-jejak memori lain yang memiliki energi lebih besar. Lupa juga bisa disebabkan karena Anda tidak mengisi ulang energi pada jejak memori tersebut yang secara alami akan memudar oleh waktu.
Memori yang melekat pada anak awalnya berasal dari informasi yang diperoleh dari lingkungan yang masuk ke dalam otak. Informasi tersebut masuk melalui indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. Disamping itu, informasi bisa masuk melalui indera lain seperti sentuhan, rasa, dan bau.
Informasi yang masuk disimpan oleh memori hanya sekejap, lebih dari 2 detik infromasi tidak diubah ke tingkat lebih lanjut, maka informasi tersebut akan hilang. Bila informasi masuk pada tingkat selanjutnya, maka informasi tersebut akan terekam dalam memori jangka pendek. Apabila Anda mengulang informasi tersebut dengan cara membaca atau mengucapkannya berulang kali, informasi tersebut akan tersimpan dalam memori jangka panjang.
Perlu diperhatikan bahwa kualitas memori sudah ditentukan sejak awal informasi masuk melalui indera, baik itu pendengraan, penglihatan, maupun indera lain pada anak. Kunci utama agar informasi tersebut tersimpan dengan baik tergantung pada seberapa besar perhatian anak terhadap informasi tersebut.
Untuk itu, penting bagi orang tua untuk meningkatkan perhatian anak dengan membuat anak rrileks, menghilangkan pikiran negatif terhadap sesuatu yang tidak mereka suka, membuat tempat belajar tenang dan nyaman sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh, serta memperhatikan durasi dan waktu yang tepat untuk mereka belajar.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi lengkap tentang “Mengasah Memori Anak”, silahkan mengunjungi link di bawah ini.
Sumber: “Mengasah Memori Anak”