Menurut Kupperschmidt (2000), generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Jadi, dapat disimpulkan bahwa generasi adalah sekelompok individu yang mengalami peristiwa-peristiwa yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Ada 6 kelompok generasi manusia berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Graeme Condrington & Sue Grant-Marshall. Pembagian 6 generasi tersebut sebagai berikut:
- Tradisionalis/Veteran (1922-1945)
Generasi ini terlahir pada zaman yang disebut The Great Depression. Krisis ekonomi global dan kejadian Perang Dunia II membuat mereka hidup dalam ketakutan dan kekurangan.
Namun melalui pengalaman yang mereka alami, membuat generasi veteran memiliki jiwa patriotisme tinggi dan memiliki kemampuan memimpin yang baik dalam dunia kerja. Masih ada sekitar 50 juta orang generasi veteran yang masih hidup hingga saat ini, dengan rata-rata usia yang sudah lebih dari 80 tahun. - Baby Boomers (1946-1964)
Generasi kedua adalah generasi Baby Boomers, kebanyakan dari orang tua saat ini termasuk dalam kelompok ini. Para baby boomers hidupnya cenderung berorientasi pada pencapaian dalam karier secara konsiten, hal tersebut dilakukan tak lain untuk memberikan kesejahteraan bagi anak dan cucu mereka kelak.
Karena generasi ini lahir jauh dari era perkembangan digital, membuat mereka lebih mengandalkan cara hidup yang konvensional, walaupun tidak sedikit pula yang mau belajar untuk memanfaatkan gadget. - Generasi X (1965-1980)
Kata X pada generasi ini diambil dari novel yang berjudul Generation X: Tales for an Accelerated Culture yang ditulis oleh Douglas Coupland. Novel tersebut bercerita tentang pola asuh orang tua yang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, yang membuat Generasi X mengikuti jejak cerita tersebut.
Generasi ini ini sudah mengenal komputer dan video game dengan versi sederhana, di Indonesia generasi X dibesarkan dalam situasi politik yang cukup panas dan bergejolak di era pemerintahan orde baru. - Generasi Milenial (1981-1994)
Work life balance, itulah motto sebagian besar dari Generasi Milenial. Tidak melulu mengejar harta, generasi ini lebih mengejar solidaritas, kebahagian bersama, dan eksistensi diri agar dihargai secara sosial.
Selain mengalami transisi dari segala hal yang bersifat analog ke digital, milenial atau Generasi Y bertumbuh di era matangnya nilai-nilai persamaan hak asasi manusia sehingga membentuk pembawaan mereka yang lebih demokratis. - Generasi Z (1995-2010)
Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat di generasi Z, membuat generasi ini seolah tak dapat lepas dari penggunaan gadget dan media sosial.
Meskipun generasi ini menyukai hal-hal yang bersifat instan, namun generasi ini memiliki kreativitas dalam menjalani hidup dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. - Generasi Alpha (>2010)
Sekitar 2,5 juta Generasi Alpha lahir disetiap Minggu. Fakta ini membuat prediksi jumlah generasi Alpha akan mencapai 2 miliar pada tahun 2025. Generasi ini lebih tertarik bermain gadget dibandingkan permainan tradisional anak di era sebelumnya. Watak mereka dalam bekerja dan bagaimana kecenderungannya menghabiskan uang sementara ini belum dapat diprediksi, mengingat umur paling tua dari generasi ini masih berusia 13 tahun.
Informasi lainnya tentang parenting dan memahami kepribadian anak, dapat Sobat Andi temukan pada link yang tertera di bawah ini.
Ebook : https://www.google.co.id/books/edition/Parenting_4_0/5kkzEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Artikel terkait:
- Mengenal Tipe Kepribadian Dominant, Influential, Steady, Conscientious dalam Kepemimpinan
- Multiple Intelligences, Mengenal 8 Kecerdasan Dasar Manusia sebagai Penentu Bakat
- Mengenal 6 Karakteristik Generasi, Anda Termasuk yang Mana?
- Parenting Tips, 3 Jenis Kepribadian Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
(chg)