Ada banyak jenis pengasuhan anak yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, salah satu metode asuh yang sedang banyak dibahas adalah helicopter parenting. Istilah ini lahir dari para remaja yang beranggapan bahwa orang tua mereka yang selalu membuntuti dan melayang-layang diatas mereka layaknya sebuah helicopter.
Menurut Carolyn Daitch, Ph.D., seorang psikolog dan juga penulis buku mengatakan bahwa, helicopter parenting atau disebut juga dengan istilah overparenting adalah, keterlibatan orang tua yang berlebihan dan terlalu mengendalikan kehidupan anak yang membuat anak merasa terkekang dan tidak memiliki kebebasan untuk menikmati masa-masa pertumbuhan nya.
Helicopter parenting biasanya dimulai dengan niat baik orang tua kepada anak yang tanpa sadar menjadi sebuah perhatian yang berlebihan dan membuat orang tua tidak memahami kebutuhan anak dari perspektif mereka sendiri, sehingga anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pilihan yang mereka inginkan.
Beberapa ciri-ciri dari helicopter parenting adalah sebagai berikut:
- Orang tua tidak membiarkan anaknya disentuh orang lain, terlalu takut anak mengalami kecelakaan saat bermain, melarang anak untuk mencoba sesuatu yang baru, dan mengatur setiap perilaku anak di setiap waktu.
- Orang tua takut anaknya mengalami penolakan dari lingkungan atau organisasi, sehingga orang tua mengambil keputusan dan memilih lingkungan atau organisasi yang dirasa tepat untuk anaknya.
Meskipun beberapa orang tua beranggapan bahwa helicopter parenting adalah cara yang tepat untuk mendidik anak, namun ada beberapa dampak negatif yang akan dialami anak dalam masa pertumbuhannya, yaitu:
- Anak menjadi pribadi yang tidak percaya diri
- Anak merasa bahwa mereka tidak dipercaya oleh orang tua mereka dalam mengambil keputusan dalam hidup mereka.
- Anak dapat mengalami kecemasan dan depresi karena merasa tertekan dengan cara didik orang tuanya.
- Anak tidak terampil dalam menghadapi kegagalan, kekecewaan, dan hal-hal negatif lainnya.
Oleh karena itu, orang tua harus mengendalikan rasa khawatir yang berlebihan, dan merubah cara pandang terhadap anak dengan cara menghargai keputusan yang mereka pilih, namun tetap memberikan arahan yang baik dengan porsi yang tepat dalam setiap pilihan yang mereka tentukan.(chg)
Artikel terkait:
- Mengenal Helicopter Parenting & Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Anak
- Otak Kanan vs Otak Kiri, Perbedaan Fungsi yang Perlu Diketahui
- Parenting Tips, 3 Jenis Kepribadian Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
- Montessori, Panduan Parenting di Abad 21
Listen on spotify
Latest Posts
- Dibayar Rp 8,5 Juta per Situs, Oknum Pegawai Komdigi Lindungi 1.000 Situs Judi: Meutya Hafid Tegaskan Komitmen Pakta Integritas!
- MK Ubah UU Ciptaker: Buruh Dapat Hak Lebih Besar
- Menteri Tito Ditegur DPR Saat Asyik Ngobrol dengan Wamen: Mohon Diperhatikan Pak!
- Indonesia Tutup Pintu Impor Sampah di 2025, DPR Setuju: Lindungi Lingkungan dan Kesehatan Rakyat!
- Langsung Minta 20 Triliun ke DPR, Natalius Pigai Diberi Wejangan: Tolong Bersikap Realistis!
1 thought on “Mengenal Helicopter Parenting & Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Anak”