Manajemen ekspor impor pada hakikatnya terdiri dari dua bagian yang berbeda, yakni manajemen ekspor dan manajemen impor. Bagaikan sebuah koin mata uang yang dicetak hampir di semua negara di dunia, kedua sisi berada dalam satu koin namun berbeda peran dan fungsinya. Satu sisi pada koin menggambarkan simbol-simbol atau lambang negara serta nama bank sentral atau nama negera yang mengedarkan mata uang tersebut, sedangkan pada sisi lainnya menggambarkan nilai nominal mata uang tersebut serta nama mata uang nya.
Transaksi dan realisasi impor, merupakan transaksi perdagangan luar negeri yang dilakukan oleh semua negara di dunia tanpa terkecuali, sebab tidak ada satu negara di dunia ini yang bisa memenuhi/mencukupi semua kebutuhan konsumsi rakyatnya tanpa dibantu masuknya barang impor.
Kegiatan impor tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai moda transportasi, yakni transportasi udara (dengan pesawat terbang), transportasi darat (dengan gerbong kereta, truk, dan juga berbagai kendaraan darat lainnya), serta moda trasportasi laut dengan menggunakan kapal konvensional, peti kemas, kapal curah, kapal khusus, dll
Impor yang merupakan bagian dari sektor perdagangan, merupakan variabel yang sangat penting dalam mengendalikan laju inflasi. Bila di dalam negeri terjadi kelangkaan salah satu barang kebutuhan primer rakyat pada umumnya, maka harga barang tersebut pasti akan bergerak naik dan kenaikan harga barang kebutuhan primer tersebut pasti akan menyeret naik harga barang-barang lainnya di pasar.
Beberapa sektor kebutuhan dalam negeri yang belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, diantaranya sektor pertanian (pengadaan mesin), sektor tambang (alat berat), sektor perikanan (peralatan kapal dan nelayan), dan masih banyak sektor lainnya.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “Manajemen Impor Dan Importasi Indonesia”, Anda dapat menemukannya pada link yang tertera di bawah ini.