Beberapa tahun belakangan ini dunia pendidikan Indonesia mulai mengenal sekolah inklusi. Sekolah inklusif menjadi alternatif baru bagi para orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas (AdD), di mana sebelumnya Sekolah Luar Biasa merupakan satu-satunya pilihan untuk anak dengan disabilitas.
Karena sekolah inklusi dan SLB dapat mengakomodasi AdD dalam mendapatkan pendidikan, banyak orang tua yang beranggapan bahwa dua jenis sekolah tersebut tidak ada perbedaan dalam secara fungsi dan juga sistem pendidikan nya.
Berikut beberapa perbedaan yang signifikan antara sekolah inklusi dan juga sekolah SLB, diantaranya:
Sistem Penerimaan Murid
Sekolah inklusi merupakan sekolah yang menerima anak umum dan juga anak berkebutuhan khusus sepertia tunanetra, tunarungu, tunadaksa, autis, atau kebutuhan khusus lainnya untuk bersama belajar didalam satu kelas.
Sementara SLB di khususkan hanya untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Sistem Belajar Mengajar
Sekolah inklusi tidak memprioritaskan fasilitas sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki siswa, setiap anak-anak baik yang umum maupun memiliki keterbatasan akan bersama-sama belajar dan bertumbuh didalam proses pembelajaran, dan fasilitas belajar yang sama.
Sementara siswa SLB mendapatkan fasilitas khusus dan sesuai dengan keterbatasan yang mereka miliki, baik cara guru dalam komunikasi, konstruksi fasilitas dan bangunan, dan fasilitas belajar mengajar yang disesuaikan dengan keterbatasan siswa.
Kognitif Siswa
Sekolah inklusi berfokus kepada anak umum dan anak berkebutuhan khusus namun tidak memiliki keterbatasan kognitif. Sementara SLB berfokus menerima anak berkebutuhan khusus baik fisik, mental, dan juga kemampuan kognitif di bawah rata-rata. (chg)