Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih, kini tengah menjadi sorotan publik. Ironisnya, kritik datang dari anak buahnya sendiri. Mantan Dirjen Dikti ini dituduh bersikap arogan dan sewenang-wenang, bahkan memecat pegawai melalui WhatsApp (WA) untuk alasan yang dianggap sepele.
- Pemecatan Melalui WhatsApp
Salah satu tindakan yang paling mengundang perhatian adalah pemecatan Neni Herlina, Penanggung Jawab Rumah Tangga Kemendikti Saintek. Neni mengungkapkan bahwa ia dipecat secara mendadak tanpa pemberitahuan resmi. “Pak Menteri langsung kirim pesan ‘Saya pecat kamu’,” ujarnya. Tindakan ini dianggap tidak berlandaskan hukum dan melanggar etika profesional, terkait masalah pemasangan jaringan Wi-Fi yang dianggap tidak selesai tepat waktu.
- Perlakuan Kasar ke Pegawai
Tak hanya itu, beberapa pegawai mengeluhkan perlakuan kasar dari Satryo. Neni juga menyatakan pernah dimarahi di depan staf lainnya. “Beliau membentak saya di depan staf dan magang. Rasanya sangat tidak etis,” katanya. Gaya kepemimpinan yang otoriter ini membuat banyak pegawai merasa tertekan.
- Kabur saat Didemo Pegawai
Ketegangan semakin meningkat ketika ratusan pegawai menggelar unjuk rasa damai di depan kantor kementerian, menuntut keadilan atas tindakan Satryo. Saat demonstrasi berlangsung, mobil dinas yang ditumpangi Satryo terlihat meninggalkan lokasi meskipun massa berusaha menghadangnya dengan spanduk bertuliskan, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!”
- Permintaan Evaluasi oleh Presiden
Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, menyatakan bahwa aksi protes bertujuan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi posisi Satryo. “Kami berharap Presiden mempertimbangkan ulang penunjukan beliau sebagai menteri,” ungkapnya. Menurut mereka, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan, terutama dalam bidang pendidikan tinggi.
- Prestasi di Dunia Pendidikan
Di balik kontroversi ini, Satryo memiliki rekam jejak yang mengesankan. Ia telah menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah dan pernah menjabat sebagai Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Karier akademiknya dimulai di bidang teknik mesin, dengan gelar Ph.D dari University of California, Berkeley, pada tahun 1985. Ia juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dari tahun 1999 hingga 2007.
- Penghargaan Internasional
Prestasi Satryo tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Salah satu penghargaan bergengsi yang diterimanya adalah The Order of the Rising Sun dari pemerintah Jepang, yang diberikan atas kontribusinya dalam meningkatkan kerja sama pendidikan antara kedua negara.
- Warisan dan Latar Belakang Keluarga
Satryo lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956, sebagai anak dari Soemantri Brodjonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan latar belakang keluarga yang erat dengan dunia pendidikan, tidak mengherankan jika Satryo melanjutkan tradisi tersebut. Ia dikenal sebagai sosok yang membawa pembaruan dalam dunia pendidikan tinggi, meskipun kontroversi yang menyelimuti masa jabatannya kini menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan kariernya.
Dengan segala prestasi dan kontroversi yang mengikutinya, perjalanan Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Mendikti Saintek akan terus menjadi perhatian publik.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar kepemimpinan, dapat membaca buku berjudul “Perubahan, Model Kepemimpinan Ideal” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Perubahan, Model Kepemimpinan Ideal.