Kegagalan sistem global yang memengaruhi layanan Microsoft menyoroti risiko monopoli dan rendahnya standar keamanan siber. Pada Jumat (19/7), layanan di bandara, rumah sakit, dealer mobil, dan lembaga pemerintah mengalami gangguan akibat pembaruan perangkat lunak Windows yang bermasalah. Masalah ini disebabkan oleh kesalahan pembaruan program Falcon oleh CrowdStrike, perusahaan keamanan siber yang berbasis di Austin, Texas.
Program Falcon, yang berfungsi melindungi perangkat dengan memblokir malware, mengalami gangguan setelah pembaruan pada Kamis (18/7) malam, mengakibatkan “blue screen of death” pada sistem Microsoft dan PC Windows.
Dominasi Microsoft dalam infrastruktur komputasi awan mengakibatkan dampak luas saat terjadi gangguan. FTC dan Google mengkritik praktik bisnis yang membatasi persaingan, dengan dua pertiga pasar layanan infrastruktur cloud dikuasai oleh Microsoft, Amazon, dan Google.
Insiden ini memicu diskusi tentang konsentrasi kekuatan di pasar teknologi, dengan dampak signifikan pada layanan darurat dan operasional bisnis. Microsoft berjanji memperbaiki budaya keamanan sibernya, meskipun laporan menunjukkan praktik keamanan mereka masih tertinggal dibandingkan penyedia lain seperti Amazon dan Google.
Bagi sobat andi yang ingin lebih mengerti topik seputar keamanan siber, dapat membaca buku berjudul “Buku Pegangan Penanganan Insiden Siber” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Buku Pegangan Penanganan Insiden Siber.