Nadiem Makarim, Dorong Upaya Peningkatan Kompetensi Literasi Anak di Daerah 3T

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim kembali menekankan pentingnya peran media dan seluruh pihak terkait dalam membangun minat baca generasi muda Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat Menteri Nadiem menghadiri HUT ke-6 Kompas.id, Rabu (8/2/23).

Saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah, Nadiem menyempatkan diri melihat kondisi perpustakaan sekolah, dan menemukan perpustakaan sekolah yang sepi serta buku-buku yang menumpuk dan berdebu. Baginya hal tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja, karena penguatan literasi adalah salah satu cara terbaik dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang unggul dimasa mendatang.

Menteri Nadiem menambahkan, satu dari dua peserta didik di Indonesia belum mencapai kompetensi minimum literasi, dan dua dari tiga peserta didik tersebut belum mencapai kompetensi minimum untuk numerasi.

Untuk menyikapi hal ini, Kemendikbudristek mengirimkan 15 juta buku ke sekolah-sekolah khususnya di daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan), termasuk juga sekolah-sekolah dengan tingkat literasi yang rendah. Program ini ditujukan untuk 6000 Pendidikan Usia Dini (PAUD), serta 14.000 Sekolah Dasar diseluruh Indonesia.

Menteri Nadiem sendiri menjamin bahwa buku-buku yang dikirimkan adalah buku-buku yang berkualitas, relevan, dan asyik untuk anak-anak. Selain itu, Menteri Nadiem juga memberikan pelatihan bagi para guru agar menemukan cara memotivasi para siswa untuk menyukai aktivitas membaca buku.

Menteri Nadiem juga mendorong agar seluruh media massa memberikan ruang bagi sektor pendidikan untuk berkolaborasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Mengingat bahwa guru saat ini telah diberi kebebasan untuk menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik di masing-masing sekolah diseluruh Indonesia.

Menteri Nadiem juga berpesan kepada seluruh media massa nasional yang ada, agar tidak tidak hanya berfokus mengejar berita-berita yang berpotensi viral, namun memberikan ruang untuk membagikan berita atau informasi yang memiliki nilai-nilai edukasi bagi seluruh kalangan di tanah air.