Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kini menghadapi kritik tajam terkait posisinya di era pemerintahan Prabowo Subianto. Pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa sikap PDIP yang memilih untuk tidak beroposisi menunjukkan tanda-tanda buruk bagi demokrasi Indonesia.
Adi menyatakan, “Keputusan PDIP untuk berkolaborasi dengan Prabowo menjadi sinyal bahwa oposisi di masa mendatang akan melemah.” Ia mengingatkan bahwa banyak pihak berharap PDIP dapat bersikap kritis seperti saat berada di luar pemerintahan selama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, PDIP kehilangan kesempatan untuk merekrut kelompok-kelompok di luar kekuasaan, yang bisa membuatnya kurang relevan di masa depan. “Tanpa peran oposisi yang kuat, fungsi check and balances dalam demokrasi akan terancam,” tegasnya.
Adi juga mengkritik anggota dewan yang tidak bersuara lantang dalam menyampaikan aspirasi rakyat. “Jika tidak ada dialog konstruktif, akan sulit mencapai kemajuan,” tambahnya. Ia menilai bahwa PDIP sedang “bermain dua kaki,” berusaha menjaga hubungan baik dengan Prabowo sambil tetap meyakinkan kelompok kritis di luar kekuasaan.
Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, menjelaskan bahwa meskipun partainya tidak berada dalam pemerintahan, PDIP tidak bisa disebut sebagai oposisi. “Kami akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah Prabowo dan mendukung program-program yang berpihak kepada rakyat,” ungkapnya.
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, juga menegaskan bahwa PDIP tidak menganut sistem oposisi dalam pemerintahan presidensial. Ia menjelaskan bahwa praktik oposisi lebih relevan dalam sistem demokrasi parlementer, bukan dalam konteks pemerintahan presidensial Indonesia.
Basarah menambahkan bahwa hubungan baik antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan menjadi dasar untuk memastikan koordinasi yang efektif demi kepentingan rakyat, terutama dalam menghadapi tantangan besar seperti krisis lingkungan dan pangan.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar manajemen strategi, dapat membaca buku berjudul “Manajemen Strategik, Intisari Konsep Dan Teori” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Manajemen Strategik, Intisari Konsep Dan Teori.