Manusia telah sejak lama memanfaatkan tanaman sebagai sayuran untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya dengan mengambil tanaman-tanaman yang disediakan oleh alam, atau hasil tanaman yang sengaja ditanam di lahan-lahan yang dimiliki.
Perkembangan teknologi produksi tanaman sayuran berkembang sejalan dengan laju evolusi peradaban manusia. Jenis dan tingkat produktivitas tanaman sangat ditentukan oleh tingkat teknologi produksi yang digunakan. Faktor manusia menjadi hal yang sangat penting karena keleluasaan tumbuh tanaman sayuran sangat bergantung pada kapan, dimana, dan bagaimana tanaman itu ditumbuhkembangkan.
Kata ‘plastikultur’ berasal dari kata plastic dan kata agriculture. Plastikultur merupakan kegiatan menggunakan plastik dalam kegiatan pertanian yang bertujuan untuk memodifikasi lingkungan tumbuh tanaman untuk meningkatkan produksi tanaman itu sendiri.
Dalam hal ini yang termasuk teknik plastikultur adalah, penggunaan plastik untuk rumah plastik, penggunaan plastik untuk naungan dan sungkup, penggunaan plastik untuk saluran irigasi dan fertigasi, penggunaan tabung air, dan termasuk kegiatan penggunaan mulsa plastik untuk menutupi permukaan tanah sehingga terjadi peningkatan produktivitas tanaman.
Penggunaan mulsa plastik di Indonesia mulai populer pada tahun 1980, dimana teknik tanam ini terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa plastik mampu meningkatkan produktivitas tanaman jika dikombinasikan aspek lain dari plastikultur, seperti irigasi tetes, sungkup plastik, mulsa plastik, sungkup plastik dan tabung air,dll.
Bagi Sobat Andi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang penggunaan mulsa plastik dalam produksi tanaman, Anda dapat mendapatkan informasinya pada link yang tertera di bawah ini.
Sumber: https://andipublisher.com/produk/detail/plastikultur-penggunaan-mulsa-plastik-untuk-produksi-tanaman-sayuran