Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi percakapan Telegram, ditangkap pada 24 Agustus 2024 di bandara Le Bourget, Prancis.
Penangkapan dilakukan oleh polisi militer perhubungan udara setempat. Durov, yang berusia 39 tahun dan terdaftar dalam daftar buronan FPR, baru saja tiba dari Azerbaijan.
Penangkapannya diduga terkait dengan kurangnya moderasi konten di platform Telegram, yang dianggap berkontribusi terhadap perdagangan narkoba dan kejahatan anak.
Durov diketahui sering bepergian ke negara-negara tertentu untuk menghindari masalah hukum.
Saat ini, Durov sedang ditahan dan akan diajukan ke hakim untuk menghadapi berbagai dakwaan, termasuk terorisme dan pencucian uang.
Penyelidik mengungkapkan bahwa Telegram telah menjadi platform utama bagi aktivitas kejahatan terorganisir.
Dalam situasi yang terus berkembang ini, banyak yang mengawasi dengan saksama langkah-langkah hukum selanjutnya yang akan diambil terhadap Durov, serta dampak penangkapannya terhadap masa depan Telegram sebagai platform komunikasi.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar ilmu it dan komputer, dapat membaca buku yang berjudul “Komputer Forensik, Melacak Kejahatan Digital” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Komputer Forensik, Melacak Kejahatan Digital.