Seseorang dapat mengalami kesulitan tidur walaupun merasa lelah sepanjang hari. Kurang tidur dapat menimbulkan dampak negatif bagi energi, suasana hati, konsentrasi, dan kesehatan. Dalam beberapa hal, gangguan tidur bisa jadi merupakan gejala atau simptom dari kondisi kesehatan seseorang.
Ada beberapa penyebab gangguan tidur yang sering terjadi, diantaranya:
a. Alergi dan Masalah Pernapasan
Alergi, pilek, dan infeksi saluran atas pernapasan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas saat tidur/malam.
b. Nocturia
Nocturia atau sering buang air kecil, mungkin dapat mengganggu tidur seseorang karena harus terbangun pada malam hari. Ketidaksinambungan hormon dan penyakit saluran kencing dapat menyebabkan kondisi sulit tidur.
c. Nyeri Kronis
Nyeri berkepanjangan dapat membuat sulit tidur, bahkan tetap terjaga walaupun sudang mengantuk berat. Penyebab nyeri kronis tersebut antara lain arthritis, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, penyakit inflamasi pada perut, pusing kepala, nyeri punggung bagian belakang, dll.
d. Stres dan Kecemasan
Simptom-pusing-tekanan sering disebabkan oleh adanya stres dan kecemasan dan mempunyai dampak negatif pada kualitas tidur. Stres dan kecemasan juga dapat menyebabkan mimpi buruk, mengigau, bahkan sleepwalking.
Diagnosis gangguan tidur dapat dilakukan dengan bantuan beberapa analisis laboratorium yang perlu dilakukan, yaitu:
- Polysomnography: Studi tidur yang didasarkan pada tingkat oksigen, gerak tubuh, dan gelombang otak.
- Electroencephalogram: Studi yang didasarkan pada aktivitas listrik dalam otak dan mendeteksi masalah potensial terkait sulit tidur.
- Test darah: Uji darah biasanya digunakan untuk mendiagnosis narkolepsi dan berbagai kondisi yang menyebabkan susah tidur.
Bagi Sobat Andi yang membutuhan informasi lengkap tentang “Otak & Perilaku”, silahkan mengunjungi link di bawah ini.
Sumber: “Otak & Perilaku”