Sekelompok debt collector melakukan aksi kekerasan di halaman Polsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Sebanyak 11 orang menyerang mobil yang dikemudikan Ramadhani Putri, seorang wanita, dengan merusak kaca kendaraan dan menganiayanya hingga luka-luka.
Peristiwa yang terekam video dan viral di media sosial ini terjadi di depan anggota polisi piket, namun tidak ada upaya sigap untuk mencegah kekerasan.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika membela anggotanya, mengklaim polisi di lokasi telah berusaha menghentikan penyerangan meski tidak terekam jelas dalam video.
Pernyataan ini muncul setelah publik mengkritik ketidakberdayaan aparat yang seolah membiarkan aksi main hakim sendiri. Empat pelaku, termasuk ketua kelompok berinisial A, MHA, R, dan RS, telah ditangkap dalam kurang dari 24 jam, sementara tujuh lainnya masih buron.
Insiden ini memicu pertanyaan serius tentang koordinasi penegak hukum dan praktik penagihan utang yang kerap brutal. Polresta Pekanbaru berjanji transparan dalam proses hukum dan akan memeriksa anggota yang bertugas saat kejadian.
Kasus ini juga menggarisbawahi urgensi regulasi ketat untuk mencegah kekerasan oleh debt collector yang meresahkan masyarakat.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar polisi dan aparat, dapat membaca buku berjudul “Humor Seputar Pekerjaan Polisi, Mati Ketawa Ala Polisi” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Humor Seputar Pekerjaan Polisi, Mati Ketawa Ala Polisi.