Presiden Prabowo Subianto menyampaikan respons pertamanya terhadap 17+8 Tuntutan Rakyat yang belakangan ramai disuarakan dalam berbagai demonstrasi. Dalam pernyataannya di Hambalang, Jawa Barat, Prabowo menyambut baik tuntutan tersebut dengan sikap terbuka dan dialogis.
Menurutnya, sebagian dari tuntutan itu masuk akal dan layak untuk dibahas lebih lanjut. “Kita pelajari, sebagian masuk akal, sebagian bisa kita rundingkan, kita debat. Banyak yang masuk akal, banyak juga yang normatif. Semuanya bisa kita bicarakan dengan baik,” ujar Prabowo.
Salah satu poin yang secara khusus dianggapnya wajar adalah dorongan pembentukan Tim Investigasi Independen untuk mengusut kasus Affan Kurniawan. Prabowo menilai hal tersebut sangat masuk akal dan terbuka untuk didiskusikan, termasuk mengenai format tim tersebut.
Di sisi lain, Prabowo memberikan pernyataan yang lebih hati-hati mengenai tuntutan penarikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari tugas pengamanan sipil. Ia menekankan bahwa salah satu tugas pokok TNI adalah melindungi masyarakat dari segala bentuk ancaman, termasuk terorisme dan kerusuhan.
“Menarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya bisa diperdebatkan. Namun, saya akan tetap melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar kepada saya,” tegasnya.
Dengan demikian, Prabowo menunjukkan kesediaannya untuk berdialog mengenai tuntutan yang dianggap rasional, sambil tetap berpegang pada konstitusi dan kewenangan institusi negara.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar kebijakan publik, dapat membaca buku berjudul “AUDIT KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK” melalui link dibawah ini.
Baca disini: AUDIT KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK.