Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono, mengkritik keras sikap tim hukum Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait polemik dugaan ijazah palsu. Ia menilai, keengganan pihak Jokowi menunjukkan dokumen asli justru memicu tanda tanya besar di publik.
Dalam konferensi pers di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025), Roy mempertanyakan logika yang digunakan tim hukum Jokowi. Menurutnya, menampilkan ijazah asli seharusnya menjadi langkah sederhana untuk mengklarifikasi isu tanpa memicu kegaduhan. “Justru dengan menunjukkan dokumen asli, masyarakat bisa lega. Bukan malah dijadikan bahan polemik,” ujarnya.
Roy tak sungkan menyamakan cara kerja tim Jokowi dengan pertunjukan komedi grup legendaris Srimulat. Ia menjelaskan, seperti karakter Srimulat yang sering memutarbalikkan realitas, tim hukum Jokowi dianggapnya menggunakan argumen yang terkesan membingungkan. “Ini seperti logika Srimulat. Kalau mau belok kanan, malah kasih sein kiri. Sesuatu yang seharusnya serius, dibuat jadi tertawaan,” kritiknya.
Lebih lanjut, Roy menekankan bahwa masyarakat saat ini tak mudah teralihkan oleh narasi yang berbelit. Ia menyerahkan penilaian akhir kepada publik, sembari mempertanyakan strategi tim Jokowi yang dinilai lebih fokus pada pencitraan daripada transparansi. “Biarkan rakyat yang menilai. Kalau logika yang diutak-atik, ujungnya malah jadi bahan sindiran,” tandasnya.
Komentar Roy ini menjadi sorotan, terutama karena ia mengaitkan gaya penanganan hukum dengan humor absurdis Srimulat—fenomena yang pernah menghibur penonton dengan satire tajam pada masa lalu. Pertanyaannya kini: apakah strategi tim Jokowi mampu meredam isu atau justru menambah teka-teki?
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar politik, dapat membaca buku berjudul “Politik dan Akuntansi Keperilakuan” melalui link dibawah ini.
Baca disini: Politik dan Akuntansi Keperilakuan.