Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat dengan serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi dari Yaman ke Israel. Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa dua target militer di wilayah Yaffa, dekat Tel Aviv, telah diserang. Meskipun Israel berusaha mencegah serangan tersebut, laporan menunjukkan bahwa rudal berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome dan merusak gedung sekolah di Tel Aviv.
Houthi juga meluncurkan pesawat tanpa awak ke Israel, meskipun belum ada konfirmasi dari pihak Israel mengenai kerusakan atau korban. Serangan ini merupakan respons terhadap perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina.
Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida di Yaman, menargetkan infrastruktur energi dan fasilitas minyak. Serangan ini mengakibatkan sembilan warga sipil tewas, menurut laporan dari pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam Houthi dengan konsekuensi berat, menyamakan mereka dengan kelompok lain yang berkonflik dengan Israel, seperti Hamas dan Hizbullah. Netanyahu menegaskan bahwa Houthi akan membayar harga yang mahal atas serangan mereka.
Ketegangan antara Houthi dan Israel menunjukkan eskalasi konflik di kawasan, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan mengeluarkan ancaman. Situasi ini menciptakan kekhawatiran akan dampak lebih lanjut terhadap stabilitas di Timur Tengah.
Bagi sobat andi yang tertarik dengan topik seputar intelijen, dapat membaca buku berjudul “INTELIJEN : TEORI INTELIJEN DAN PEMBANGUNAN JARINGAN EDISI KE X” melalui link dibawah ini.
Baca disini: INTELIJEN : TEORI INTELIJEN DAN PEMBANGUNAN JARINGAN EDISI KE X.