Belakangan ini sosial media dihebohkan dengan informasi yang menyebutkan bahwa telur dadar memicu terjadinya penyakit diabetes dan kanker. Berita ini didasari pendapat bahwa pencampuran kandungan avidin pada putih telur dan biotin pada kuning telur akan meningkatkan resiko kanker dan diabetes.
Lalu, benarkah pencampuran kedua kandungan tersebut dapat mengakibatkan penyakit? Biotin adalah vitamin yang berperan dalam pembakaran protein, karbohidrat, dan lemak. Vitamin ini memang memiliki peran penting dalam reaksi biokimia didalam tubuh. Sementara avidin adalah protein pengikat biotin didalam telur yang akan lepas apabila dipanaskan saat dimasak.
Para ahli kesehatan meresponi sekaligus meluruskan informasi tersebut. Telur adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita kanker maupun diabetes selama tidak dikonsumsi secara berlebihan dan tidak dimasak dengan temperatur yang terlalu panas (karena menyebabkan karsiogenik), dan tidak menggunakan banyak campuran bumbu-bumbu yang berlebihan.
Penjelasan ini juga didukung oleh jurnal Medscape yang menyatakan bahwa proses memasak telur, baik dadar, rebus, dadar, dan ceplok, dianggap aman dan tidak menimbulkan penyakit.
Mengonsumsi telur dengan cara pengolahan dan jumlah yang tepat akan memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Telur memiliki peran penting untuk membentuk jaringan tubuh dan membantu mengoptimalkan fungsi sel tubuh, menjaga kesehatan otak, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko penyakit jantung, menjadi sumber protein dan energi, dan membantu menjaga berat badan.