Meski bukan tanaman asli Indonesia, akan tetapi ubi jalar sudah sejak lama ditanam oleh masyarakat kita. Ubi jalar mudah dijumpai terutama di pedesaan. Bahkan di beberapa wilayah seperti di Papua dan Jawa Barat, ubi jalar menjadi salah satu pangan pokok bagi penduduk setempat.
Namun demikian, pemanfaatan ubi jalar kebanyakan masih relatif sebagai pangan pelengkap. Padahal potensi ubi jalar sebagai sumber kemandirian pangan keluarga juga tidak bisa diremehkan. Kenyataannya di pedesaan, sebagian masyarakat memenuhi kebutuhan pangannya dari menaman ubi jalar, tanpa terganggu dengan gonjang-ganjing harga beras.
Ubi jalar merupakan komoditas pangan yang mengandung sekitar 75-80% air, sama seperti buah dan sayuran lainnya. Ubi jalar memiliki kandungan vitamin dan mineral seperti, vitamin niacin, ribovlavin, vitamin c, kalsium, besi, dan fosfor. Kandungan kalsium, besi, dan fosfor di dalam ubi jalar dapat menjadi senjata ampuh untuk melawan infeksi.
Potensi yang dimiliki ubi jalar sangat besar sebagai pendukung ketahanan pangan. Ubi jalar mudah tumbuh di tanah tropis, di dataran tinggi, maupun di dataran rendah. Ubi jalar dapat dipanen dalam waku kurang dari 6 bulan dengan perawatan yang relatif mudah.
Ubi jalar termasuk salah satu pangan lokal yang sangat potensial untuk diolah menjadi aneka produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mampu menjadi produk unggulan sebagai penopang ekonomi rakyat. Beberapa produk olahan ubi jalar berupa camilan, tepung ubi jalar, atau menjadi konsumsi rumah tangga sebagai pengganti nasi.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “Sehat Tanpa Obat dengan Ubi Jalar”, silahkan untuk mengunjungi link di bawah ini.