Pro kontra dan hujan kritik bermunculan dari berbagai kalangan mengenai wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambahkan kementerian baru didalam kabinetnya. Semula hanya ada 34 kementerian, diisukan akan bertambah menjadi 40 kementerian.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman pun mengakui akan wacana tersebut. Menurut Habiburokhman, sebagai sebuah bangsa yang besar, semakin banyak jumlah kementerian justru baik bagi pemerintahan dalam hal meningkatkan pelayanan publik.
Namun, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla mengkritik wacana Prabowo Subianto. Menurutnya, menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi lebih dari 40 hanya akan menjadi kabinet yang mengedepankan politis dan bukan kabinet kerja sebagaimana di masa Presiden Jokowi.
Calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Ganjar Pranowo turut menanggapi wacana tersebut dengan berpesan agar keputusan tersebut jangan sampai melanggar ketentuan yang berlaku. Selain itu, Ganjar Praowo berpesan agar Prabowo dapat memilih orang-orang yang profesional dan ahli di bidangnya untuk mengisi kursi-kursi menteri yang tersedia.
Banyak pihak berharap agar wacana ini bukan hanya sebatas untuk politik akomodasi, tetapi untuk mempercepat dan mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran untuk membawa Indonesia menjadi negara yang berwibawa di mata dunia.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “Ilmu Negara”, dapatkan buku panduannya melalui link di bawah ini.
Sumber: Ilmu Negara