Dalam menghadapi perubahan perusahaan terkadang hanya mengandalkan orang-orang IT (teknologi) saja untuk menginstalasi berbagai software baru, sementara cara berpikir dan leadership capabilities manajemen tidak dipersiapkan untuk berubah. Pembaharuan tak dapat dihadapi semata-mata dengan menambah kapabilitas teknis, yang jauh lebih penting adalah Integrasi Sumber Daya Manusia yang belajar terus menerus (growth mindset) yang disebut “Human Idea” Leadership.
Terdapat beberapa tipe dalam talent mapping yaitu leader commanding, leader pace setting, leader affiliative, leader democratic dan leader coaching.
• Leader Commanding, yaitu komando, “kerjakan kalau saya bilang begitu”, mengancam, kontrol ketat, mengganggu perasaan hati semua orang, mengabaikan bakat.
• Leader pace setting, adalah keinginan berhasil yang tinggi, standar pribadi yang tinggi, inisiatif, kurang empati maupun kolaborasi, tidak sabaran, me-manage hal yang rinci, tertarik dengan angka, menyukai tujuan yang menantang.
• Leader affiliative, yaitu mempromosikan harmoni, bersahabat, empati, mengangkat moral, menyelesaikan konflik, sesuai untuk mengobati perbedaan yang ada dalam kelompok.
• Leader democratic, yaitu pendengar yang hebat, pekerja tim, kolaborator, memberi pengaruh, menghargai pendapat orang mendapatkan komitmen melalui partisipasi, sesuai untuk membangun dukungan dan konsensus.
Untuk menghadapi generasi saat ini yang membutuhkan tantangan dan inovasi, maka yang paling tepat adalah Leader Coaching yaitu seorang pemimpin yang mau mendengar, mampu membantu orang menemukan kekuatan dan tantangannya, memberikan tantangan, memberi dorongan, karyawan mampu menyusun action plan dengan manajemen waktu yang baik, menghubungkan apa yang dibutuhkan orang-orang dengan tujuan organisasi.
Hal ini membantu karyawan yang bersemangat dan kompeten meningkatkan kinerja dengan membangun kemampuan jangka panjang. Salah satu ciri Human Idea Leadership adalah perusahaan menggunakan program executive coaching untuk meningkatkan kompetensi dan karakter karyawannya, serta melampaui goal/sasaran perusahaan.
Ketika para pemimpin level manager up menggunakan tipe leader commanding, leader pace setting, dan leader affiliative maka karyawan tidak merasa dihargai dan hengkang dari perusahaan. Menurut penelitian antara 34%-40% karyawan resign disebabkan tidak cocok dengan pemimpinnya, dan yang berani resign adalah karyawan yang bagus karena mereka mampu menemukan perusahaan yang bisa memberdayakan dirinya.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi lengkap tentang “Human Idea Leadership”, silahkan mengunjungi link di bawah ini.
Sumber: “Human Idea Leadership”