Tingkat pertumbuhan pada masa balita sangat pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi dan pemberian makanan yang lebih sering. Akan tetapi, alat pencernaan pada usia ini belum berkembang sempurna. Pada masa balita, gigi susu telah lengkap pada umur 2-2,5 tahun, tetapi belum bisa digunakan untuk mengunyah makanan yang keras.
Karena itu, pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya. Jadi, walaupun anak balita sudah bisa diberi makanan yang sama dengan orang dewasa, perlu diingat bahwa makanan yang diberikan hendaknya gampang dicerna. Alat pencernaan anak-anak juga belum bisa menerima makanan yang mengandung gas dan alkohol karena bisa menyebabkan perut kembung dan diare.
Anak usia balita masih rawan dengan berbagai gangguan kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Anak balita sangat rawan terhadap berbagai penyakit gizi seperti kurang protein, zat besi, vitamin A, yodium, dan berbagai penyakit infeksi. Balita juga rentan terhadap penyakit gigi yang membuat anak sulit makan.
Secara psikologis, rentang usia ini sangat menentukan karakter anak di kemudian hari. Karena itulah, orang tua harus benar-benar menjaga kebutuhan gizi anak, termasuk menjaga pola makan agar nantinya anak tetap sehat dan bisa bertumbuh secara normal.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2004, anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 1.000 kkal, sedangkan anak usia 4-5 tahun membutuhkan 1.550 kkal. Gizi anak harus memenuhi komposisi 15% protein, 35% lemak, 50% karbohidrat, vitamin dan mineral. Bentuk dan susunannya bergantung pada jenis kelamin, usia aktivitas, dan kondisi fisik anak.
Bagi Sobat Andi yang membutuhkan informasi lengkap tentang “Memahami Kebutuhan Gizi Balita untuk Tumbuh Sehat”, silahkan untuk mengunjungi link di bawah ini.
Sumber: Ortu Cermat Buah Hati Sehat