Produk pascapanen dari bidang pertanian merupakan produk yang mudah rusak, khususnya setelah produk pertanian tersebut dipisahkan dari tanaman induknya. Rusaknya produk pascapanen memberikan dampak cukup besar terhadap ketersediaan pangan konsumsi, bahkan berdampak kepada ketahanan pangan.
Penyakit pascapanen dapat timbul pada semua produk yang telah dipanen dan semua tahap pascapanen. Setiap jenis produk pascapanen, baik dari kelompok buah, sayur, umbi atau ubi, bunga dan biji dapat terinfeksi oleh mikroba patogen pascapanen.
Infeksi tersebut dapat terjadi sejak produk masih berada dilapangan. Kerugian yang diakibatkan oleh adanya penyakit pascapanen sangat beragam, mulai dari yang ringan sampai kerugian yang besar karena berdampak pada seluruh produk pascapanen. Berbagai tindakan pencegahan dan pengelolaan sebaiknya dilakukan dengan tindakan yang sesuai dengan jenis produk dan patogennya.
Beberapa alur praktik penanganan produk pascapanen meliputi panen, prapendinginan, pembersihan, disenfektan, pemilihan dan pengelompokan, pengemasan, pengangkutan, serta penyimpanan.
- Panen
Kematangan fisiologis buah apapun saat panen memiliki pengaruh penting pada kualitas pascapanen buah. Untuk itu, menentukan waktu panen adalah hal yang sangat penting.
- Pendinginan
Suhu panas di lapangan biasanya cukup tinggi dan tidak baik untuk produk setelah masa panen. Pendinginan berfungsi untuk meminimumkan pengaruh aktivitas mikroba, aktivitas metabolisme, laju respirasi, dan produksi etilen.
- Kebersihan atau Disenfektan
Kebersihan yang tepat merupakan perhatian utama bagi semua penanganan produksi pascapanen. Penggunaan disinfektan berfungsi untuk mengurangi penyakit pascapanen yang berasal dari tingkat kebersihan produk tersebut.
Bagi Sobat Andi yang membutuhkan informasi lengkap tentang “Penyakit Pascapanen Secara Menyeluruh Sejak Prapanen, Saat Panen, dan Pascapanen”, Anda dapat menemukannya pada link yang tertera di bawah ini.
Sumber : Penyakit Pascapanen
Ebook : Penyakit Pascapanen