Scrum master adalah peran manajerial yang memiliki dampak yang cukup luas di dalam perusahaan. Walaupun Scrum master biasanya berasal dari Departemen Teknologi Informasi, namun dampaknya bisa terasa sampai departemen lainnya.
Scrum master adalah seorang Agile Manager dan seorang Servant Leader. Istilah Servant Leader dicetuskan oleh Robert Greenleaf pada tahun 1970. Servant Leader adalah seorang pemimpin yang melayani dalam memimpn sebuah organisasi.
Servant leader menggunakan otoritas yang ia miliki bukan untuk memerintah orang lain, namun untuk membuat kualitas hidup orang-orang didalam perusahaan meningkat. Scrum mengeksploitasi konsep Servant Leadership karena konsep ini lebih sesuai untuk pekerjaan yang melibatkan Knowledge Worker.
Scrum master adalah seorang enabler yang membantu tim nya menjadi tim yang terbaik, bukan seseorang yang memerintah tim nya untuk mencapai agenda pribadinya di dalam perusahaan. Scrum master tidak menugaskan pekerjaan ataupun mengelola orang-orang, namun mengelola strategi menuju Agility, proses Scrum dan segala hambatan yang ada di dalamnya.
Scrum master akuntabel terhadap pendewasaan orang-orang di dalam perusahaan dalam memahami prinsip dan filosofi scrum. Scrum master bertanggung jawab untuk mengedukasi orang-orang di dalam perusahaan dan meluruskan salah persepsi mengenai Agility dan Scrum.
Seorang Scrum Master tidak dapat menjadi seorang Servant Leader apabila secara alami dia bukan tipe people person. Sebagai people person, Scrum Master memiliki hati untuk mengembangkan orang-orang dan memiliki empati terhadap rumitnya pekerjaan yang dilakukan setiap orang. Seorang Scrum Master fokus memberikan coaching dan empowerment kepada setiap orang di dalam perusahaan.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “Manajemen Modern dengan Scrum”, silahkan mengunjungi link di bawah ini.
Sumber: “Manajemen Modern dengan Scrum”