Sektor pariwisata termasuk dalam kategori perusahaan jasa. Kebijakan manajemen kualitas (servqual atau service quality) menjadi strategi penting dalam sektor ini. Pemberian pelayanan yang prima kepada wisatawan dilakukan untuk meningkatkan citra (image) reputasi sebuah tempat wisata.
Sektor wisata harus memperhatikan elemen strategi 7P, yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical evident. Selain pelayanan yang berasal dari citra perusahaan, masih diperlukan juga kualitas secara teknis dan kualitas secara fungsional dari perusahaan sehingga citra perusahaan menjadi unggul.
Kualitas secara teknik meliputi keterampilan, mesin, dan produk. Sebaliknya, kualitas secara fungsional berupa sikap, perilaku, tampilan. Dua unsur kualitas ini yang akan membangun citra perusahaan.
Contoh kualitas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Keterampilan staf atau karyawan perusahaan tidak memadai dalam memberikan informasi dan melayani wisatawan.
b. Peralatan atau mesin yang mendukung dalam persiapan dan pelaksanaan wisata tidak memenuhi syarat.
c. Produk atau objek destinasi tidak seperti yang dijanjikan semula kepada wisatawan.
d. Sikap melayani wisatawan dari staf atau karyawan tidak muncul dari hati sanubari, kaku, dan hanya sekedar formalitas.
e. Perilaku yang membantu penuh wisatawan tidak ada dari staf maupun karyawan yang langsung maupun tidak langsung.
f. Tampilan hati dan fisik yang tidak sesuai dengan etika kesopanan, tidak menghormati wisatawan, serampangan, dan seadanya.
Bagi Sobat Andi yang tertarik dengan informasi tentang “How To Develop Indonesia Archipelago Through Tourishm”, silahkan mengunjungi link dibawah ini.
Sumber:“How To Develop Indonesia Archipelago Through Tourishm”
Ebook: “How To Develop Indonesia Archipelago Through Tourishm”